Peringati 1 Abad, SH Terate Pacitan Usung Dua Unsur Alam di Notopuro dan Gunung Limo

Agenda besar satu abad ini merupakan momentum sejarah perjalanan bagi Persaudaraan Setia Hati Terate guna menjaga marwah ajaran adat, tradisi dan aturan, demi tetap tegaknya panji-panji Setia Hati Terate di Bumi Pertiwi.

100 Tahun yang lalu, tepatnya di tahun 1922, Persaudaraan Setia Hati Terate yang didirikan oleh Pahlawan Perintis Kemerdekaan Kakang Mas Ki Hadjar Hardjo Oetomo sebagai sarana untuk melawan penjajah, membela rakyat dari berbagai penindasan dan memerdekakan Indonesia. Yang sampai kini tahun 2022 masih berkembang dan meluas ke seluruh Nusantara dan berbagai negara.

Dalam menyambut hajatan besar, kegiatan akan berlangsung secara beriringan di seluruh Indonesia dan luar negeri.

Salah satu kegiatan tersebut adalah pengambilan tanah dan air di seluruh provinsi se-Indonesia. Yang kemudian akan dibawa dan disatukan ke pusat Madiun. Penyatuan tanah dan air dari seluruh wilayah Indonesia ini dimaksudkan untuk terus mengingatkan akan pentingnya persatuan dalam kebhinekaan, pentingnya terus memupuk tali persaudaraan dalam keberagaman, karena kodrat kebhinekaan inilah pondasi kebesaran PSHT dan kebesaran bangsa Indonesia.

Pada Kamis, 30/06/2022, Pengurus SH Terate Cabang Pacitan beserta jajaran pengurus dan seluruh ketua ranting dan komisariat berkumpul di Padepokan SH Terate Cabang Pacitan guna untuk melaksanakan prosesi pengambilan tanah dan air.

Untuk pengambilan dua unsur alam tersebut, pengurus SH Terate Cabang Pacitan memutuskan untuk mengambil tanah di Gunung Limo dan mengambil air di sumur Notopuro. Bagi masyarakat Pacitan, Gunung Limo adalah simbol kekuatan dan nilai spiritual. Sedangkan untuk air di Notopuro atau yang disebut Sumur Njero merupakan sumur yang dulunya berada pada komplek pusat pemerintahan Pacitan yang dipimpin oleh bupati pertama, Raden Tumenggung Notopuro.

Acara dimulai pukul 13.00 WIB dengan titik kumpul pertama di Padepokan PSHT Cabang Pacitan. Kemudian menuju titik ke dua di Gunung Limo lalu menuju sumur Njero. Yang dikomando oleh Ketua Cabang Kangmas Nurwiyono dan para Wira Anom diikuti oleh beberapa warga, serta dikawal oleh PAMTER Cabang Pacitan.

Setelah pengambilan selesai semua rombongan kembali lagi ke titik pertama untuk prosesi penyerahan air dan tanah ke Kangmas Guntar Suyanto selaku Ketua Dewan Cabang Pacitan sebelum diserahkan ke Pusat Madiun.

“Terima kasih kepada semua saudara-saudara, saya senang dan teharu sampai saat ini SH Terate di Pacitan masih terus berkembang. Itu semua juga karena atas perjuangan semua para pelatih yang terus meneruskan ajaran,” ucap Kangmas Guntar Suyanto.

“Saya harap di usia yang hampir 100 tahun ini kita semua tetap pada ajaran, mengajarkan kepada adik-adik kita untuk menjadi manusia yang berbudi luhur, tahu benar dan salah,” pungkasnya.

Copyright PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE CAB. PACITAN